"Kegiatan dalam menyambut HUT RI ini merupakan momentum dalam menjaga harmonisasi persatuan bangsa, karena NKRI memiliki potensi terjadinya konflik di atas keberagaman,"

Ambon (ANTARA) - Komando daerah militer (Kodam) XVI Pattimura merangkul mantan narapidana terorisme atau mitra deradikalisasi di Maluku untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-78.

"Kegiatan dalam menyambut HUT RI ini merupakan momentum dalam menjaga harmonisasi persatuan bangsa, karena NKRI memiliki potensi terjadinya konflik di atas keberagaman," ujar Panglima daerah militer (Pangdam) XVI Pattimura Mayjend TNI Ruruh A Setyawibawa di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan meski potensi konflik atas keberagaman cukup tinggi, Indonesia masih memiliki modal besar dalam merawat persatuan yaitu semangat kebangsaan, pluralisme, toleransi, rasa persatuan dan kesatuan.

"Spirit kebangsaan ini pula harus teguh berdiri dan menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Memupuk spirit kebangsaan merupakan salah satu strategi pencegahan yang melibatkan masyarakat pada umumnya termasuk juga mitra deradikalisasi atau mantan napi teroris," kata dia menjelaskan.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan tersebut diantaranya pembentangan bendera Merah Putih sepanjang 78 meter di Jembatan Merah Putih (JMP) Kota Ambon, aksi tebar dan bentang bendera merah putih yang disukseskan puluhan warga, bahkan anggota TNI dan Polri yang mengawal aksi tersebut ikut membantu sambil membagikan bendera kepada warga yang melintas di JMP.

Pembentangan bendera merah putih sepanjang 78 meter di JMP Ambon sambut HUT RI 78 (Antara/HO-Pers pendam)

Selanjutnya kegiatan pembersihan bawah laut dan pantai (Beach and Underwater Cleanup) desa Poka Rumah Tiga yang melibatkan 78 termasuk Mitra Deradikalisasi. Kegiatan yang digelar ini menjadi bukti keseriusan dalam menjaga laut sebagai sumber kehidupan dan ekonomi dimasa mendatang.

"Puncaknya, Tim Pattimura Diving Club (Padic) dan para mitra deradikalisasi membentangkan bendera Merah Putih di bawah laut Pantai Tapal Kuda, Air Salobar, Kota Ambon," katanya.

Pihaknya juga memberikan paket sembako berupa beras, minyak goreng, telor, dan mie instan kepada para mantan napi teroris serta keluarganya sebagai wujud kepedulian Kodam XVI/Pattimura dalam melakukan pembinaan kepada mitra deradikalisasi maupun keluarganya untuk tidak terpapar atau terpengaruh radikalisme yang dapat merugikan keluarga dan bangsa Indonesia.

“Setiap manusia itu punya masa lalu, ada yang baik dan ada yang buruk, mereka itu punya masa lalu yang kelam, akan tapi mereka menginginkan masa depan yang lebih baik, itu yang perlu kita dukung bukan menjauhi maupun mengucilkan, harapan dari semua ini adalah semata mata untuk menjaga harmonisasi seluruh komponen baik di Maluku maupun Maluku Utara," tutur Pangdam.

Sementara itu mantan napi teroris Bakti Utomo alias Ayah Tomo menyampaikan terimakasih kepada jajaran Kodam XVI/Pattimura khususnya atas wujud perhatian dan rangkulannya.

"Saya saat ini sudah menjadi WNI yang taat aturan Pemerintah dan NKRI, semoga Allah SWT membalas kebaikannya. Saya juga ingin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ikut paham radikal yang dapat merugikan keluarga dan Kesatuan Republik Indonesia biarlah yang lalu menjadi masa lalu, sekarang kita songsong masa depan yang lebih baik, NKRI harga mati," ungkap Tomo.

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023